Anak di Gaza Krisis Kesehatan Mental, Psikolog: Ada yang Menjambak Rambut hingga Garuk Paha sampai Berdarah

Selasa, 14 November 2023 - 05:00 WIB
loading...
Anak di Gaza Krisis...
Anak-anak di Gaza mengalami krisis kesehatan mental akibat serangan Israel yang tidak berhenti sejak 7 Oktober 2023. Foto/ new arab.
A A A
JAKARTA - Anak-anak di Gaza tidak pernah merasakan kehidupan yang damai dan bebas dari bayang-bayang kekerasan dan kekacauan. Ketika Israel terus melakukan pemboman, para peneliti memperingatkan dampak psikologis, emosional dan perilaku terhadap perkembangan mereka.

Pengeboman tanpa henti selama sebulan telah memperburuk krisis kesehatan mental yang sudah kritis bagi anak-anak Gaza dengan konsekuensi yang luas, seiring dengan peringatan Save the Children bahwa kesehatan mental anak-anak di Gaza telah melampaui titik puncaknya.

Dilansir new arab pada Selasa (14/11/2023), sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza adalah anak-anak. Mereka sangat rentan, tidak dapat bertahan hidup akibat gempuran Israel sejak 7 Oktober. Akibatnya, 10.812 orang terbunuh, 4.412 anak-anak dan 2.918 perempuan. Sementara, 26.905 orang mengalami luka-luka.



Banyak keluarga yang memiliki anak terpaksa meninggalkan rumah mereka karena terbatasnya akses terhadap sumber daya dasar, seperti air bersih dan makanan.

Anak-anak menulis nama lengkap mereka di lengan dan kaki mereka karena takut didaftarkan sebagai “orang tak dikenal” jika mereka terbunuh oleh serangan Israel. Dalam banyak kasus, seluruh keluarga terbunuh sekaligus.

Ada begitu banyak fokus pada dampak fisik dari perang ini hanya karena warga Palestina tidak mempunyai kemewahan untuk memikirkan kesehatan mental, terutama anak-anak.

“Ada yang menjambak rambutnya atau menggaruk pahanya hingga berdarah. Mereka berada dalam tekanan yang luar biasa, sehingga menyebabkan tindakan menyakiti diri sendiri dan perubahan perilaku yang nyata,” kata Iman El Madhoun, psikolog yang bekerja di berbagai klinik di Gaza.

“Tindakan malang anak-anak yang harus menuliskan namanya di tubuhnya jika meninggal sangat merugikan pikiran anak, merusak kesehatan mentalnya. Ini seperti mempersiapkan mereka menghadapi kematian, sehingga membuat anak semakin cemas, kewalahan, dan takut,” kata Iman lagi.

Pakar kesehatan mental Save the Children telah memperingatkan bahwa tindakan permusuhan yang terjadi saat ini di Gaza membuat anak-anak mengalami episode yang sangat traumatis dan menghilangkan pilihan untuk membantu mereka mengatasinya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)